Mengenal Lebih Dekat Marketing untuk Gen Z

Daftar Isi

 

Mengenal Lebih Dekat Marketing untuk Gen Z
Sumber Gambar: www.kreativv.com

Portal Wawasan - Marketing untuk Gen Z yang diselenggarakan oleh Kusuma Academy yang merupakan sebuah wadah pendidikan yang solutif dan aplikatif dalam pengembangan fundamental kewirausahaan UMKM.

Omnichanel Strategi Marketing For Gen Z

Dalam hal ini kita akan membahas faktor yang menyebabkan suksesnya sebuah perusahaan adalah yang pertama, Leadershipnya, yang kedua Marketingnya, dan yang ketiga yaitu Keuangannya.

Namun, pembahasan kita kali ini akan fokus pada Marketing lebih tepatnya Omichannel Marketing Strategy. Sebelum itu, ada beberapa hal yang yang perlu kita ketahui terlebih dahulu, yaitu:

1. Marketing Untuk Dikenal(To be Known)
2. Selling Untuk diBeli(To Buy)
3. Branding Untuk diIngat(To Remember)

Ketiga hal tersebut saling berhubungan, dimana ada satu titik dari ketiga hal tersebut yang saling beririsan antara satu dengan yang lainnya.

Marketing tidak akan lepas dari yang namanya value, value yang dimaksud disini yaitu value daripada produk yang kita punya, dan value dari produk tersebut harus kita petakan agar jelas. Ada 3 hal yang perlu di petakan dari sebuah produk sebagai berikut:

1.      Unique(Keunikan)

Kita harus mencari tahu Keunikan(unique) apa yang dimiliki produk kita

 

2.    Ciri Khas

Ciri khas produk harus kita pertimbangkan, karena ciri khas ini membuat produk kita terlihat beda dari produk yang lain dan hanya dimiliki oleh produk kita. dan menurut saya memang ini yang paling penting karena ini dapat membuat pelanggan kembali untuk membeli produk kita karena ke khasan produk kita yang tidak dimiliki produk lain.

 

3.      Superiority(Keunggulan)

Ini juga tidak kalah penting, karena pelanggan juga akan mempertimbangkan keunggulan apa yang dimiliki dari sebuah produk, apakah cocok dengan kebutuhan kita?

Dengan menerapkan tiga hal tersebut value dari produk kita akan keliatan lebih menonjol dari pada produk lain. Value itulah yang akan kita tawarkan pada pelanggan. Maka dari itu kita harus memetakan semua produk yang kita punya apapun itu, agar kita bisa membandingkan apakah produk kita memiliki potensi di sukai pelanggan.

Kaidah STP(Segmentation Targeting Position)

Selanjutnya kita akan membahas tentang STP(Segmentation Targeting Position). Ini akan membantu kita menargetkan pasar agar tepat sasaran. Kita akan membaginya dalam 3 hal, yaitu:

1.      Segmentation

Segmentation merupakan pengelompokan berdasarkan karakteristiknya. Perumpamaan segmentasi ini bisa kita lihat dari karakteristik demografi seperti jenis kelamin pria dan wanita. umur seperti kelompok anak, kelompok remaja, kelompok dewasa, dewasa muda, dewasa tua. Bisa juga kita segmentasi pasar dengan sisi geografi seperti tempat tinggalnya, didesa, dikota, atau diluar negeri jadi lebih mengarah ke lokasi. Segmentasi berdasarkan psikografi seperti apa yang disukai atau diminati. Pada intinya segmentasi ini adalah pengelompokan pelanggan berdasarkan karakteristiknya.

 

2.      Targeting

Inilah yang akan menentukan kemana produk kita akan dipasarkan, mengacu pada krakteristik pelanggan yang telah kita pilih. kita harus menentukan kemana produk kita diperuntukkan atau  ditargetkan agar kita bisa memaksimalkan produk yang kita punya.

 

3.      Positioning

Ini akan berkaitan dengan branding dari produk kita, jadi ini merupakan sebuah proses dimana kita menetapkan bagaimana produk kita dapat dikenal oleh pelanggan. sebagai contoh Wardah, jika kita membicarakan Wardah ini identik dengan skincare atau produk kecantikan identik dengan perempuan nah inilah positioning untuk siapa produk kita dibuat.

 

Evolusi Marketing

Ada beberapa Evolusi Marketing yang juga dilakukan untuk pendekatan pada pelenggan selain metode STP, berikut penjelasannya.

1.      Marketing 1.0

Marketing 1.0 ini akan berfokus pada keunggulan produknya. seperti contoh produk parfum kita harus menjelaskan kelebihannya seperti parfum ini tahan lama diluar maupun didalam ruangan.

2.      Marketing 2.0

Disini akan berfokus pada perilaku. Sebagai contoh: parfum ini tahan sepanjang hari  cocok untuk orang yang suka traveling.

3.      Marketing 3.0

Dalam Marketing 3.0 ini kita memadukan antara produk dengan figure atau nilai tertentu. Contohnya: ini parfum para pengusaha, ini parfum yang digunakan rafi ahmad, dll.

4.      Marketing 4.0

Di Marketing 4.0 kita menggunakan teknologi internet untuk memasarkan sebuah produk. Contoh: memasarkan produk lewat marketplace, lewat medsos, dll.

5.      Marketing 5.0

Marketing 5.0 merupakan gabungan dari Marketing 3.0 dan Marketing 4.0 yang mana teknologi kita gunakan untuk mengetahui trend, keinginan, dan kebutuhan pelanggan.

 

Selling

Berikut rumus penjualan(selling) yang dapat kita terapkan untuk strategi dalam marketing.

1.       Perbanyak calon pelanggan

2.       Jadikan calon pelanggan menjadi pembeli

3.       Agar pelanggan loyal buatlah pelanggan percaya akan produk kita bahwa ini memang produk terbaik, tingkatkan frekuensi pembeliannya, sehingga pelanggan menambah volume pembeliannya.

Branding

Berikut tata cara Branding agar produk kita di ingat oleh customer.

1.      Produk Value

Seperti yang sudah disampaikan di atas, kita harus mempertimbangkan keunikan, ciri khas, dan keunggulan dari produk yang kita miliki.

2.      Benefit

Sejauh apa produk kita dapat menjangkau pelanggan, jika kita memilikan banyak varian dari satu produk itu dapat meningkatkan benefit kita.

3.      Corporate Value

Mengacu pada Perusahaan kita. Apa sih nilai atau value yang dimiliki oleh perusahaan kita yang terlihat di mata customer.

4.      Personal Value

Mengacu pada pemilik perusahaan. Pemilik perusahaan ini memiliki nilai kepribadian seperti apa di mata orang, baik, ramah, atau dermawan, dll.

 

Ada 4 alasan kenapa omnichannel sangat tepat di terapkan saat ini

Perlu kita ketahui bahwa, saat ini kita hidup bersama dalam 5 generasi. Ini sangat penting untuk kita ketahui untuk menentukan pasar karena setiap generasi memiliki minat serta perilaku yang berbeda-beda. Yang pertama, ada Generasi baby boomer yang lahir antara tahun 1946 – 1964. Yang kedua, Generasi X yang lahir antara tahun 1965 – 1980an. Yang ketiga, Generasi Milenial yang lahir antara 1980an – 1997. Yang keempat, Generasi Z yang lahir antara tahun 1997 – 2012. Dan yang terakhir, Generasi Alfa yang lahir pada tahun 2012 – sampai saat ini.

Menurut data dari BPS, Gen Z memiliki tingkat persentase terbesar. Maka dari itu banyak yang menargetkan pasar untuk kalangan Generasi Z(Gen Z). Berikut adalah 4 alasan mengapa pasar lebih ditargetkan untuk Gen Z.

1.       Digital native

Gen Z merupakan penduduk asli dunia digital atau sosial media. Karena Gen Z lahir dan tumbuh berbarengan dengan tumbuhnya teknologi.

2.       Experience

Generasi Z suka dengan pengalaman pengalaman yang konsisten.

3.       Easy of Access

Karena Gen Z kebanyakan suka dengan hal yang mudah, simple, dan nyaman. Dengan kata lain tidak suka ribet.

4.       Personalization

Memberikan tawaran yang sesuai dengan preferensi, kesukaan atau minat mereka para Gen Z.

Contoh penerapan strategi omnichannel yang sukses:

1.       Gojek

2.       Shopee

Kunci daripada keberhasilan strategi omnichannel ini adalah keterlibatan aktif dengan para konsumen

Contoh:

Sekitar tahun 2019 Wardah melauncing 1 event yang namanya yaitu majestic squad. Di situ mereka meluncurkan sebuah produk dengan sasaran Gen Z, ditawarkan dengan kreatif melalui media social, dan mereka melibatkan influencer dan juga content creator untuk mengenalkan produknya ke Gen Z. Karena Gen Z cenderung lebih sering menghabiskan waktunya di medsos.

Kesimpulan

Marketing untuk Gen Z yang diselenggarakan oleh Kusuma Academy menggarisbawahi pentingnya pendekatan strategi omnichannel untuk mencapai kesuksesan bisnis. Pendekatan ini menekankan pada leadership, marketing, dan keuangan sebagai pilar utama, namun fokus kali ini adalah pada marketing, khususnya strategi omnichannel.

Strategi omnichannel menekankan pada tiga elemen penting dalam marketing: dikenal (to be known), dibeli (to buy), dan diingat (to remember). Ketiga elemen ini harus dipetakan berdasarkan keunikan (unique), ciri khas, dan keunggulan (superiority) produk untuk menonjolkan nilai yang ditawarkan kepada pelanggan.

Dalam mengimplementasikan strategi marketing yang efektif, konsep STP (Segmentation, Targeting, Positioning) digunakan untuk menentukan segmen pasar, menargetkan pelanggan, dan menetapkan posisi produk di pasar. Evolusi marketing dari Marketing 1.0 hingga Marketing 5.0 menunjukkan bagaimana pendekatan pemasaran berkembang dari fokus pada keunggulan produk hingga integrasi teknologi untuk memahami tren dan kebutuhan pelanggan.

Aspek selling menekankan pentingnya meningkatkan calon pelanggan, mengubah mereka menjadi pembeli, dan membangun loyalitas pelanggan. Sementara itu, branding menekankan pada nilai produk, manfaat, nilai perusahaan, dan nilai personal dari pemilik perusahaan untuk menciptakan hubungan yang kuat dengan pelanggan.

Empat alasan mengapa strategi omnichannel sangat relevan saat ini, terutama untuk Gen Z, adalah karena mereka adalah penduduk asli digital, menyukai pengalaman yang konsisten, menginginkan kemudahan akses, dan menghargai personalization. Contoh sukses penerapan strategi omnichannel termasuk Gojek dan Shopee, serta kampanye Wardah dengan "Majestic Squad" yang melibatkan influencer untuk menjangkau Gen Z melalui media sosial.

Kesuksesan strategi omnichannel terletak pada keterlibatan aktif dengan konsumen, memahami kebutuhan mereka, dan menyediakan pengalaman yang terpadu dan relevan di berbagai platform.

QnA

1.       Apakah setiap bisnis harus menerapkan omnichannel?

Tidak harus, tapi strategy omnichannel ini merupakan sebuah keniscayaan di dunia bisnis saat ini. Jadi walaupun saat ini tidak menerapkan omnichannel ini, kita harus tetap ada rencana untuk kesana, maksudnya untuk menerapkan strategy omnichannel ini.

 

2.       Bagaimana cara melatih tim pemasaran untuk menerapkan omnichannel?

Menanamkan mindset “kita membutuhkan strategy omnichannel ini, jika tidak perusahaan bisa mati”. Jadi ajak mereka melakukan ini karena kita butuh. Pada intinya kita perlu membangun mindset tersebut.


Posting Komentar

Portal Wawasan