Negara-Negara Paling Rentan terhadap Perubahan Iklim
Perubahan iklim bukan lagi ancaman masa depan ini telah
menjadi kenyataan yang dirasakan secara global. Namun, tidak semua negara
terdampak secara setara. Beberapa negara lebih rentan karena letak geografis,
kondisi sosial-ekonomi, dan keterbatasan kapasitas adaptasi.
Faktor-Faktor Penentu Kerentanan Iklim
Kerentanan terhadap perubahan iklim ditentukan oleh beberapa
aspek, antara lain:
Letak geografis:
Negara kepulauan dan daerah pesisir lebih rentan terhadap
kenaikan permukaan laut.
Kapasitas ekonomi:
Negara berpendapatan rendah memiliki sumber daya terbatas
untuk mitigasi dan adaptasi.
Kesiapan infrastruktur:
Wilayah dengan infrastruktur minim lebih mudah terguncang
oleh bencana iklim.
Ketergantungan pada sektor primer:
Negara yang ekonominya bergantung pada pertanian dan
perikanan sangat terpengaruh oleh perubahan cuaca ekstrem.
Negara-Negara Paling Rentan terhadap Perubahan Iklim
1. Bangladesh
Sebagai negara dataran rendah dengan banyak sungai besar,
Bangladesh kerap mengalami banjir musiman yang makin parah akibat naiknya
permukaan laut dan hujan ekstrem. Sebagian besar penduduknya hidup dalam
kondisi ekonomi menengah ke bawah, membuat proses adaptasi menjadi tantangan
besar.
2. Malawi
Malawi, negara kecil di Afrika bagian timur, menghadapi
siklus kekeringan dan banjir yang kian intens. Ketergantungan pada pertanian
membuat masyarakatnya sangat rentan terhadap pergeseran pola hujan.
Infrastruktur air yang terbatas memperparah situasi saat musim kering datang.
3. Filipina
Filipina secara geografis berada di jalur topan Pasifik dan
sering mengalami badai tropis besar. Selain itu, kepulauan ini menghadapi
ancaman kenaikan air laut dan pemutihan terumbu karang yang mempengaruhi sumber
daya lautnya. Adaptasi di wilayah terpencil masih sangat terbatas.
4. Haiti
Setelah berbagai bencana alam, termasuk gempa bumi dan
badai, Haiti menjadi salah satu negara Karibia yang paling rentan terhadap
perubahan iklim. Kerusakan ekosistem dan hutan memperbesar risiko tanah longsor
dan banjir bandang. Sementara itu, kemiskinan memperburuk kapasitas adaptasi
masyarakat.
5. Sudan Selatan
Sebagai negara termuda di dunia, Sudan Selatan belum
memiliki sistem tata kelola lingkungan yang kokoh. Kekeringan ekstrem, konflik
internal, dan ketergantungan pada pertanian skala kecil menjadikannya sangat
rentan terhadap guncangan iklim.
6. Kiribati
Negara kepulauan kecil di Pasifik ini merupakan contoh nyata
dampak perubahan iklim yang ekstrem. Kenaikan permukaan laut mengancam
eksistensi negara ini secara fisik. Beberapa pulau kecil sudah mulai tenggelam,
memaksa pemerintahnya untuk merencanakan relokasi penduduk.
Baca Juga : Bagaimana Perubahan Iklim Mengubah Peta Politik Internasional?
Tantangan dalam Menghadapi Perubahan Iklim
Negara-negara ini menghadapi beragam kendala dalam
menghadapi perubahan iklim, antara lain:
Pendanaan terbatas untuk pengembangan infrastruktur
ramah iklim.
Keterbatasan teknologi dan akses informasi cuaca.
Minimnya dukungan global dan keterlibatan
internasional yang belum merata.
Ketidakstabilan politik yang memperlambat
implementasi kebijakan iklim jangka panjang.
Upaya Adaptasi dan Dukungan Global
Beberapa inisiatif global telah dikembangkan untuk membantu
negara-negara rentan ini, seperti pendanaan dari Green Climate Fund dan program
dari UNDP. Namun, langkah tersebut belum cukup menjangkau semua kebutuhan di
lapangan. Keterlibatan aktif negara-negara maju dan kerja sama regional sangat
penting untuk memperkuat ketahanan iklim global.
Perubahan iklim tidak mengenal batas negara, tetapi
dampaknya paling terasa di negara-negara yang paling tidak siap menghadapinya.
Bangladesh, Malawi, Filipina, Haiti, Sudan Selatan, dan Kiribati hanyalah
sebagian contoh dari wajah kerentanan global yang nyata.
Menanggulangi dampak perubahan iklim memerlukan solidaritas
lintas negara dan komitmen jangka panjang terhadap pembangunan berkelanjutan
dan adil.