Tanjung Enim, dari Jantung Pertambangan Menjadi Destinasi Wisata Impian
Ingin menyaksikan bagaimana
sebuah kota tambang bertransformasi menjadi destinasi wisata yang ramah keluarga,
penuh edukasi, dan memikat secara visual? Tanjung Enim, kota kecil di Kabupaten
Muara Enim, Sumatera Selatan, adalah jawabannya. Dikenal selama puluhan tahun
sebagai jantung pertambangan batu bara nasional, Tanjung Enim kini bersolek
menjadi kota wisata yang bersih, hijau, dan kaya nilai sejarah.
Sekilas Tentang Tanjung Enim dan Sejarah Pertambangannya
Lokasi Strategis dan Peran
Ekonomi
Tanjung Enim terletak di jalur
utama Lintas Tengah Sumatera, menjadikannya kawasan strategis baik dari segi
logistik maupun pengembangan wilayah. Sejak awal abad ke-20, kawasan ini
dikenal luas sebagai penghasil batu bara utama Indonesia. Kehadiran PT Bukit Asam (PTBA),
BUMN yang telah beroperasi sejak masa kolonial Belanda, memperkuat peran kota
ini sebagai pusat energi nasional.
PT Bukit Asam dan Transisi
Ekonomi
Dengan ribuan pekerja yang bergantung pada sektor pertambangan, ekonomi Tanjung Enim dulu sangat terpusat pada batu bara. Namun dalam lima tahun terakhir, data dari BPS Sumsel menunjukkan penurunan 10% tenaga kerja sektor tambang—indikasi jelas bahwa kota ini sedang bertransformasi ke arah yang lebih beragam dan berkelanjutan. Ini juga menjadi contoh nyata dari transformasi kota industri menjadi pusat wisata ramah lingkungan.
Baca Juga: 7 Destinasi Menarik di Wisata Gunung Lawu
Upaya Transformasi: Dari Kota Tambang ke Kota Taman
Sinergi Pemerintah dan CSR
PTBA
Transformasi ini tidak terjadi
begitu saja. PTBA melalui program CSR-nya aktif memberdayakan masyarakat
melalui pelatihan keterampilan, pengembangan UMKM, hingga pendidikan wisata.
Pemerintah daerah pun menyusun Rencana Induk Pariwisata Daerah yang mengarahkan
pembangunan kota menjadi destinasi unggulan.
Revitalisasi Infrastruktur
Wisata
Sejumlah proyek telah mengubah
wajah kota: taman kota baru, Museum
Batu Bara, trotoar dengan mural seni lokal, serta fasilitas
publik yang ramah anak dan keluarga. Jalur pedestrian dibuat lebih nyaman,
lengkap dengan spot foto menarik, menciptakan suasana yang menyenangkan dan
Instagramable.
Branding: The City of A
Thousand Gardens
Branding ini tidak sekadar
slogan, tapi cita-cita besar: menjadikan Tanjung Enim sebagai kota yang hijau,
sehat, dan layak huni. Dari lubang tambang kini tumbuh taman-taman kota yang
menjadi simbol harapan baru.
"Kami ingin anak-anak
tumbuh dengan bangga, bukan karena tambang, tapi karena kotanya indah dan layak
dikunjungi." — Warga lokal, dokumenter PTBA 2023
Ragam Wisata Andalan: Alam, Budaya, dan Edukasi
Museum Batu Bara Bukit Asam
Tempat ini menyimpan jejak
sejarah industri tambang di Indonesia. Alat berat, dokumentasi masa kolonial,
dan ruang simulasi tambang disusun secara edukatif—menjadikannya tempat wisata sejarah Indonesia
yang ideal untuk pelajar dan keluarga.
Taman Edukasi Bukit Asam
Taman ini menjadi favorit para
keluarga. Wahana seperti planetarium mini, danau buatan, hingga taman bermain
anak membuatnya cocok sebagai tempat
wisata keluarga yang sarat edukasi.
Festival Seribu Taman
Festival tahunan yang
menampilkan seni lokal seperti tari, musik daerah, dan lomba mural antar
pelajar ini memperkuat identitas kota sebagai pusat kreativitas dan budaya.
Wisata Alam Sekitar
Bagi pencinta wisata alam NTT atau
yang serupa, Tanjung Enim punya Bukit Jempol dengan panorama spektakuler, Goa
Putri yang sarat legenda, hingga Sungai Enim yang cocok untuk river tubing
ringan.
Masa Depan Pariwisata Berkelanjutan
UMKM dan Produk Lokal
Batik motif tambang, kerajinan
kayu, dan kopi Tanjung
Enim mulai diminati wisatawan. Ini memperkuat ekonomi lokal dan
memperluas kesempatan kerja.
Edu-Tourism dan Edukasi
Lingkungan
Model wisata sambil belajar
menjadi andalan. Mulai dari pelatihan konservasi, daur ulang, hingga edukasi di
museum, semuanya menunjukkan komitmen terhadap edukasi lingkungan.
Komitmen Hijau
PTBA bersama LSM lokal
menggencarkan reboisasi, pengelolaan sampah, hingga program kota tanpa plastik.
Langkah ini memperkuat posisi Tanjung Enim sebagai kota wisata ramah lingkungan
yang patut dicontoh.
Tips Liburan ke Tanjung Enim
Waktu Terbaik Berkunjung
Musim kemarau (Mei–September)
adalah waktu ideal untuk menikmati taman kota, festival seni, dan wisata alam
terbuka.
Aksesibilitas
Tanjung Enim bisa diakses
dengan kereta api dari Palembang atau Lahat. Kendaraan pribadi juga mudah
melalui jalur Lintas Tengah Sumatera.
Kuliner dan Akomodasi
Jangan lewatkan pindang ikan
tempoyak dan kopi robusta lokal. Hotel bintang tiga hingga homestay tersedia
dengan fasilitas yang nyaman.
Etika Wisata Tambang
Hormati ruang publik, jangan
merusak artefak tambang, dan ikuti jalur kunjungan yang ditentukan agar
keselamatan dan pelestarian tetap terjaga.
Saatnya Menyambut Kota
Harapan
Transformasi Tanjung Enim
adalah cerita optimisme Indonesia. Dari kota tambang ke destinasi wisata
berkelas yang menonjolkan edukasi, lingkungan, dan budaya. Bukan hanya
keindahan taman yang jadi magnet, tapi juga semangat perubahan yang menyentuh.
Kota ini membuktikan bahwa industri dan pariwisata bisa berjalan beriringan
jika dikelola dengan visi yang kuat.
Kini, waktunya Anda
merencanakan perjalanan ke Tanjung Enim. Nikmati kisah masa lalu yang
bertransformasi menjadi taman masa depan. Sudah siap menyusuri jejak tambang
yang kini dihiasi bunga?