Menyelami Gaya Desain Pra Modern: Akar Estetika Masa Lalu
![]() |
Gaya Desain Pra Modern |
PORTAL WAWASAN - Pernahkah
Anda bertanya-tanya bagaimana desain berevolusi sebelum era modern yang serba
cepat ini?
Dalam dunia desain yang terus berevolusi, gaya
desain pra modern kerap terlupakan di tengah dominasi tren
kontemporer.
Padahal, akar-akar estetika dari masa lampau menyimpan
nilai-nilai penting yang masih relevan hingga kini.
Dari ornamen klasik Yunani hingga filosofi desain
Timur, gaya pra modern bukan sekadar peninggalan sejarah, melainkan warisan
visual yang membentuk fondasi kreativitas hari ini.
Hal ini dapat mendalami jejak-jejak desain sebelum era
modernitas dan menelusuri bagaimana pengaruhnya tetap terasa dalam desain masa
kini.
Menelusuri Akar Sejarah
dan Nilai Estetikanya
Perjalanan visual ke
masa sebelum modernitas
Desain pada masa pra modern sangat dipengaruhi oleh
kebutuhan fungsional dan kepercayaan spiritual.
Bentuk tidak hanya mengikuti fungsi, namun juga dibentuk
dengan sentuhan estetika yang mendalam.
Contoh: Arsitektur kuil
Yunani dan candi Borobudur sebagai ekspresi nilai-nilai religius dan sosial.
Desain vas Yunani kuno yang proporsional dan dekoratif,
digunakan untuk menyimpan anggur atau minyak, dan juga dijadikan sebagai objek
seni.
Peran desain dalam
struktur sosial dan spiritual masa lampau
Desain sering kali menjadi cerminan hierarki sosial,
status, dan sistem kepercayaan.
Benda-benda fungsional pun dihias untuk tujuan
seremonial atau keagamaan.
Contoh: Ornamen pada
artefak suku-suku primitif yang menggambarkan dewa, roh, atau kisah mitologi.
Desain perhiasan kerajaan yang menunjukkan kekuasaan
dan kekayaan.
Ragam material alami
dan teknik pembuatan yang mengakar
Keterbatasan teknologi mendorong penggunaan material
lokal dan teknik pengerjaan tangan yang membutuhkan keahlian tinggi.
Ini menghasilkan keunikan dan otentisitas.
Contoh: Penggunaan kayu,
batu, tanah liat, serat alami.
Teknik tenun tradisional (songket, ikat), ukiran kayu
(Jepara), keramik (Majapahit).
Ragam Gaya Desain Pra
Modern yang Mewarnai Dunia
Estetika Klasik Yunani
dan Romawi: Simetri, Kolom, dan Ornamen
Gaya ini menekankan pada proporsi matematis,
keteraturan, dan keindahan rasional.
Terlihat pada arsitektur kuil, patung, dan bangunan
sipil.
Contoh: Bangunan bergaya
neoklasik di Eropa dan Amerika Serikat.
Nuansa Timur Tengah dan
Islam: Geometri, Kaligrafi, dan Simbolisme
Larangan terhadap penggambaran makhluk hidup mendorong
berkembangnya pola geometris dan kaligrafi sebagai elemen utama desain.
Contoh: Masjid Cordoba di
Spanyol atau desain ubin mozaik Maroko.
Minimalisme Jepang dan
Keharmonisan Cina
Filosofi Zen dan Tao memengaruhi desain yang tenang,
seimbang, dan fungsional.
Contoh: Taman batu Jepang,
interior rumah tatami, dan feng shui dalam ruang.
Motif Batik, Ukiran
Kayu, dan Arsitektur Vernakular
Desain Indonesia kaya akan makna simbolik dan adaptif
terhadap alam.
Arsitektur tradisional seperti rumah tongkonan atau
joglo mencerminkan nilai sosial dan spiritual.
Contoh: Penggunaan motif
batik dalam desain kemasan produk lokal.
Simbol dan Makna
Representasi nilai
spiritual dan filosofi hidup
Desain pra modern selalu menyiratkan kepercayaan
tentang alam semesta, ketuhanan, dan hubungan manusia dengan lingkungan.
Contoh: Simbol yin-yang
dalam desain Cina sebagai keseimbangan semesta.
Ornamen sebagai sarana
komunikasi visual
Ornamen berfungsi sebagai media ekspresi budaya dan
identitas kelompok.
Tak hanya mempercantik, tapi menyampaikan pesan
tertentu.
Contoh: Kaligrafi Arab
dalam arsitektur Islam sebagai bentuk ekspresi religius.
Warna, bentuk, dan
simbol dalam sistem kepercayaan
Setiap warna dan bentuk memiliki makna tersendiri—merah
bisa berarti kekuatan, biru ketenangan, lingkaran melambangkan keabadian.
Contoh: Warna merah dalam
budaya Tionghoa untuk simbol keberuntungan dan kebahagiaan.
Dampak Gaya Pra Modern
terhadap Desain Masa Kini
Inspirasi desain
interior dan arsitektur kontemporer
Desainer kini mengadopsi prinsip-prinsip klasik—seperti
simetri, elemen natural, dan kesederhanaan—ke dalam konsep modern minimalis.
Contoh: Rumah kontemporer
dengan sentuhan rustic atau mediterania.
Kebangkitan gaya
vintage dan retro dalam industri kreatif
Industri fashion, film, hingga desain grafis mulai
menghidupkan kembali gaya vintage sebagai bentuk nostalgia dan pencarian
identitas visual.
Contoh: Poster film dan
kemasan produk yang terinspirasi dari gaya art deco atau art nouveau.
Pelestarian nilai
tradisi melalui pendekatan desain baru
Desainer muda memadukan kearifan lokal dengan teknologi
modern dalam karya mereka, menciptakan desain yang kontekstual sekaligus
inovatif.
Contoh: Produk-produk
lokal seperti sepatu tenun atau furnitur dari kayu jati bekas.
Menjaga Warisan
Estetika di Era Modern
Di tengah arus globalisasi dan kecepatan informasi,
tantangan terbesar kita adalah bagaimana mempertahankan orisinalitas dan
kedalaman makna dalam setiap karya desain.
Desainer masa kini tidak hanya dituntut untuk
menciptakan karya estetis, tetapi juga menjadi penjaga warisan budaya yang
bermakna.
Gaya desain pra modern adalah bukti bahwa keindahan
abadi lahir dari kedalaman makna, dan dengan terus mempelajarinya, kita dapat
membuka cakrawala inspirasi tak terbatas, memastikan setiap goresan dan bentuk
yang kita ciptakan memiliki jiwa yang kuat dan terhubung dengan akar budaya
kita.