Quiet Fashion: Gaya Elegan Tanpa Logo Mewah

Daftar Isi

Gaya Quiet Fashion

Di tengah gemerlapnya logo besar dan pakaian penuh branding, muncul tren baru yang justru menantang semua itu yaitu quiet fashion. Gaya ini menyuarakan keanggunan lewat kesederhanaan. Tanpa perlu label mencolok, seseorang tetap bisa tampil stylish, elegan, dan memancarkan citra "berkelas dalam diam".

Jika dulu logo besar dianggap simbol status sosial, kini makin banyak yang memilih “diam-diam tajir” gaya berpakaian yang tidak menarik perhatian tapi memikat karena kualitasnya.

Apa Itu Quiet Fashion?

Quiet fashion adalah pendekatan gaya berpakaian yang fokus pada minimalisme, kualitas, dan siluet abadi

Konsep ini berkembang sebagai respons dari kejenuhan terhadap konsumsi massal dan budaya logo besar yang menguasai dunia fesyen selama dekade terakhir.

Apa Bedanya dengan Logomania?

Kalau logomania menampilkan brand sebagai statement, quiet fashion lebih memilih menyampaikan pesan lewat kesederhanaan

Tidak ada nama besar yang mencolok. Yang terlihat hanya potongan rapi, bahan berkualitas, dan warna netral yang memanjakan mata.

Gaya ini juga tak lepas dari pengaruh budaya kerja profesional dan tren sosial media seperti #oldmoney dan #minimalstyle yang menginspirasi banyak orang untuk tampil elegan dengan cara yang lebih halus.

“Less is more” bukan lagi sekadar kutipan desain, tapi sudah jadi filosofi berpakaian yang mendalam.

Jasa Pembuatan Website

 

Ciri Khas Quiet Fashion

Warna Netral dan Tidak Mencolok

Palet warna yang sering digunakan adalah putih, abu-abu, hitam, beige, atau warna tanah lainnya. Warna ini mudah dipadupadankan dan memberi kesan tenang.

Potongan Simpel tapi Elegan

Desain quiet fashion cenderung timeless: tidak mengikuti tren cepat. Blazer polos, celana linen, kemeja oversized, hingga dress lurus adalah andalan gaya ini.

Kualitas di Atas Segalanya

Alih-alih fokus pada merek, quiet fashion mengutamakan kualitas bahan dan detail jahitan. Bahkan brand terkenal seperti The Row, COS, Uniqlo U, dan Totême dikenal karena kesederhanaannya.

Gaya Quiet Fashion

Kenapa Quiet Fashion Jadi Pilihan Banyak Orang?

Karena Bosan dengan Fast Fashion

Tren fast fashion membuat banyak orang lelah dengan gaya yang cepat usang. Quiet fashion muncul sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan, tahan lama, dan bernilai.

Simbol Status Baru: Low-Key Luxury

Mereka yang mengenakan quiet fashion sering dianggap lebih berkelas. Gaya ini identik dengan orang yang tahu apa yang dia butuhkan tanpa perlu pamer.

Gaya Hidup Modern yang Praktis

Banyak pekerja remote, freelancer, atau pekerja kreatif yang mengadopsi gaya ini karena nyaman, serbaguna, dan tidak mencolok tapi tetap profesional saat perlu tampil formal.

Quiet Fashion Bisa Diadopsi Siapa Saja

Kabar baiknya, quiet fashion tidak harus mahal. Kamu bisa mulai dari:

  • Thrift shop atau preloved store, yang menawarkan basic wear dengan bahan bagus

  • Lokal brand Indonesia yang punya pendekatan serupa, seperti Sejauh Mata Memandang, Cotton Ink, atau Monom

Tips Membangun Quiet Wardrobe:

  • Pilih warna netral

  • Fokus pada fit dan bahan

  • Hindari elemen mencolok seperti glitter, logo besar, atau pola ramai

  • Investasi pada item basic seperti blazer, kemeja putih, dan celana palazzo

Yang penting adalah membangun identitas gaya personal yang konsisten, bukan sekadar mengikuti tren.

Quiet fashion adalah refleksi dari kedewasaan dalam berpakaian. Ini bukan hanya soal gaya, tapi juga filosofi: bahwa kita tak perlu berteriak untuk terlihat berkelas.

Quiet fashion bukan tren musiman. Ia adalah bentuk perlawanan lembut terhadap budaya konsumsi berlebihan. Karena dalam diam, ada kekuatan. Dan dalam kesederhanaan, ada kemewahan yang sebenarnya.

Sevenstar Digital