Wawancara Eksklusif: Pakar Ungkap Rahasia Sukses di Tengah Dinamika Pasar Properti 2025
Pasar properti tidak pernah diam. Didorong oleh fluktuasi pasar,
perubahan suku bunga, dan pergeseran demografi, lanskap investasi terus
berubah. Bagi investor, kemampuan untuk membaca arah angin adalah kunci antara
keuntungan dan kerugian.
Untuk mendapatkan perspektif yang jernih, kami berkesempatan untuk
berbincang secara eksklusif dengan seorang praktisi dan analis properti senior
yang telah puluhan tahun malang melintang di industri ini. Tanpa menyebut nama,
beliau bersedia membagikan pandangannya yang tajam, blak-blakan, dan penuh
dengan kearifan praktis.
Berikut petikan wawancara kami, sebuah panduan untuk memahami rahasia
sukses investasi properti di era sekarang.
Selamat sore. Melihat kondisi pasar hingga pertengahan tahun 2025 ini, apa
tren terbesar yang paling signifikan Anda amati?
Selamat sore. Tren yang paling menonjol adalah terjadinya sebuah
"normalisasi" pasca-pandemi, namun dengan beberapa kebiasaan baru
yang menetap.
Pertama, permintaan untuk hunian di area sub-urban atau kota satelit
tetap kuat. Banyak dari generasi milenial dan keluarga muda yang
kini bekerja secara hibrida mencari ruang yang lebih besar dan kualitas hidup
yang lebih baik, di luar pusat kota yang padat. Ini menjaga harga properti di
kawasan-kawasan penyangga tetap terapresiasi.
Kedua, sektor properti industri skala kecil dan logistik sedang naik
daun. Ledakan e-commerce menciptakan permintaan masif untuk gudang-gudang
kecil (fulfillment center) yang lokasinya dekat dengan area perumahan.
Ini adalah area yang sering dilewatkan investor perorangan, padahal sangat
prospektif.
Terakhir, kita harus realistis dengan dampak suku bunga acuan. Meski
mungkin ada sedikit pelonggaran, era bunga super rendah sudah lewat. Ini
berarti investor harus lebih cermat dalam menghitung kemampuan cicilan KPR
mereka.
Untuk para pemula yang ingin memulai investasi properti, seringkali mereka
bingung harus mulai dari mana. Apa satu nasihat fundamental yang paling
penting?
Satu nasihat: Investasikan waktu Anda pada pengetahuan, sebelum
menginvestasikan uang Anda pada batu bata.
Sebelum Anda melihat-lihat brosur, pelajari dulu tiga hal ini:
1. Cara
Menghitung: Anda harus bisa melakukan analisis dasar. Pelajari cara menghitung
potensi keuntungan dari sewa (cash flow) dan kenaikan harga (capital
gain). Angka tidak pernah bohong.
2. Kekuatan
Hukum: Apa bedanya PPJB, AJB, dan SHM? Memahami prosedur hukum properti
akan melindungi Anda dari penipuan dan sengketa.
3. Manajemen
Risiko: Apa saja kesalahan umum investor yang membuat mereka gagal?
Dengan mengetahui jebakan-jebakannya, Anda bisa menghindarinya.
Setelah Anda paham ketiga pilar itu, barulah Anda siap untuk mulai berburu
properti.
Pasar properti dikenal memiliki siklus. Bagaimana seharusnya investor
menyikapi periode perlambatan atau fluktuasi pasar?
Kuncinya adalah memiliki daya tahan (holding power).Inilah
mengapa saya selalu menekankan pentingnya cash flow.
Saat nilai properti mungkin sedang stagnan, Anda masih mendapatkan pemasukan
bulanan untuk menutupi cicilan dan biaya operasional. Sebaliknya, investor yang
hanya mengandalkan capital gain akan sangat menderita dalam situasi ini.
Jadi, strateginya adalah:
· Fokus
pada Cash Flow: Saat membeli, prioritaskan properti yang mudah
disewakan.
· Siapkan
Dana Darurat: Miliki dana cadangan setidaknya untuk 6 bulan cicilan. Ini
memberi Anda ruang bernapas.
· Jangan
Over-Leverage: Jangan mengambil utang KPR terlalu banyak hingga
melebihi kemampuan finansial Anda.
Selain soal finansial, kesalahan non-teknis apa yang paling sering Anda
lihat dilakukan oleh para investor?
Kesalahan psikologis. Yang paling umum adalah jatuh cinta pada properti.
Investor membeli properti karena suka dengan desain interiornya, tamannya, atau
kenangan pribadi di area tersebut. Ini adalah resep bencana.
Anda harus memandang properti sebagai sebuah produk bisnis, bukan rumah
untuk Anda tinggali. Analisis harus dingin dan objektif. Apakah angkanya
masuk akal? Apakah lokasinya strategis untuk target pasar sewa Anda? Apakah ada
potensi pertumbuhan di masa depan?
Singkirkan emosi dari proses pengambilan keputusan. Jika sebuah properti
terlihat cantik tapi hitungannya tidak masuk, tinggalkan. Akan selalu ada
properti lain yang lebih baik.
Melihat ke depan, katakanlah untuk tahun 2026 dan seterusnya, sektor atau
jenis properti apa yang Anda prediksi memiliki potensi paling cerah?
Saya melihat potensi besar di luar properti residensial konvensional.
Pertama, seperti yang saya sebutkan, gudang atau workshop skala
kecil di dekat pusat-pusat kota. Kebutuhan untuk logistik last-mile
akan terus bertumbuh.
Kedua, properti yang mendukung konsep co-living di kota-kota besar
atau kota pendidikan. Ini bukan sekadar rumah kos biasa, tetapi hunian
dengan fasilitas bersama yang premium, menargetkan profesional muda atau
mahasiswa yang butuh fleksibilitas dan komunitas.
Ketiga, tanah kavling di 'lapis kedua' dari area yang sedang
dikembangkan. Artinya, bukan di jalan utamanya, tapi di area yang berjarak
1-2 kilometer dari rencana pengembangan besar. Harganya masih lebih murah, tetapi
dalam beberapa tahun akan ikut terdampak positif.
Terakhir, sebagai penutup, apa pesan kunci yang ingin Anda sampaikan kepada
para investor properti di Indonesia?
Jangan tergiur jalan pintas atau janji keuntungan cepat. Pasar properti
adalah sebuah maraton, bukan lari sprint.
Teruslah belajar, baca berita ekonomi, pahami kebijakan pemerintah, dan yang
terpenting, kenali profil risiko Anda sendiri. Properti adalah alat yang sangat
kuat untuk membangun kekayaan, tetapi seperti alat kuat lainnya, ia harus
digunakan dengan pengetahuan dan kehati-hatian.