Tips Merawat Bayi Baru Lahir Agar Tenang dan Percaya Diri Ala dr. Bagus Budi Santoso, Sp.A
Menjadi
orang tua baru adalah momen yang paling membahagiakan sekaligus menegangkan.
Bayi mungil yang baru lahir terlihat sangat rapuh, sehingga banyak orang tua
merasa cemas: bagaimana cara memandikan bayi, apa yang harus dilakukan saat
bayi menangis terus, dan bagaimana mengatur tidur si kecil?
Dr. Bagus
Budi Santoso, Sp.A, melalui berbagai kesempatan edukasi parenting di Indonesia,
membagikan tips praktis agar orang tua bisa lebih tenang dan percaya diri dalam
merawat bayi baru lahir. Panduan ini sekaligus menekankan pentingnya membangun
fondasi parenting positif sejak dini.
Mengapa Orang Tua Baru Sering Panik
Rasa panik
yang dialami orang tua baru biasanya muncul dari dua hal utama: minimnya
pengalaman dan berlimpahnya informasi simpang siur. Perawatan bayi baru lahir
berbeda jauh dengan anak yang lebih besar. Bayi membutuhkan sentuhan lembut,
rutinitas yang konsisten, serta orang tua yang sabar dan penuh perhatian.
Dalam
kondisi ini, panduan sederhana dan jelas sangat penting agar orang tua tidak
mudah bingung. Dengan pemahaman dasar yang tepat, orang tua dapat lebih siap
menghadapi perubahan besar dan tantangan yang muncul di minggu-minggu awal
kelahiran bayi.
Panduan Dasar Perawatan Bayi Baru
Lahir
Kebersihan Tubuh Bayi
Bayi baru
lahir tidak perlu dimandikan setiap hari. Cukup gunakan lap lembut dengan air
hangat. Area lipatan tubuh, seperti leher, ketiak, dan selangkangan, harus
selalu kering untuk mencegah iritasi dan ruam. Hindari penggunaan sabun yang
terlalu keras atau parfum bayi yang kuat karena kulit bayi sangat sensitif.
Merawat Tali Pusat
Tali pusat
bayi biasanya akan lepas dalam 1–2 minggu setelah lahir. Penting untuk menjaga
area ini tetap kering dan bersih, serta jangan menutupnya terlalu rapat dengan
kain. Jika terdapat tanda-tanda infeksi seperti bau tidak sedap, kemerahan,
atau cairan yang berlebihan, segera konsultasikan dengan tenaga medis.
Menyusui dan ASI Eksklusif
ASI
eksklusif selama enam bulan pertama sangat dianjurkan. Menurut dr. Bagus Budi
Santoso, selain memberikan nutrisi terbaik, menyusui juga memperkuat ikatan
emosional antara bayi dan orang tua. Untuk orang tua baru, menyusui mungkin
memerlukan latihan dan kesabaran. Jangan ragu untuk meminta bantuan konsultan
laktasi atau tenaga medis jika menemui kesulitan.
Tidur Bayi Baru Lahir
Bayi bisa
tidur antara 16 hingga 20 jam sehari, meskipun sering terbangun di malam hari.
Membangun kebiasaan tidur yang sehat sejak dini sangat penting. Ciptakan
lingkungan tidur yang tenang dengan lampu redup dan hindari menaruh mainan
berlebihan di tempat tidur bayi. Posisi tidur yang disarankan adalah telentang
untuk mencegah risiko SIDS (Sudden Infant Death Syndrome).
Mengatasi Bayi Nangis Terus
Tangisan
merupakan bahasa utama bayi untuk menyampaikan kebutuhan dan ketidaknyamanan
mereka. Normal jika bayi menangis karena lapar, popok basah, atau ingin
digendong. Namun, orang tua perlu mewaspadai tanda-tanda yang menunjukkan
masalah serius, seperti:
- Tangisan yang tidak berhenti
meski sudah digendong atau diberi ASI.
- Bayi terlihat kesakitan, demam,
atau lesu.
- Pertumbuhan berat badan tidak
sesuai grafik normal.
Dalam
kondisi ini, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dr.
Bagus menekankan, tangisan bayi adalah bagian dari proses belajar orang tua
baru untuk mengenali bahasa tubuh si kecil.
Menerapkan Parenting Positif Sejak
Lahir
Parenting
positif tidak hanya berlaku pada anak yang sudah lebih besar. Sejak bayi lahir,
orang tua dapat mulai menerapkan prinsip ini dengan cara sederhana:
- Menanggapi tangisan bayi dengan
sabar dan penuh empati.
- Memberikan sentuhan lembut
sebagai bentuk validasi emosi bayi.
- Membangun rutinitas sederhana
agar bayi merasa aman dan nyaman.
Dengan
konsistensi dan empati, bayi belajar bahwa dunia di sekitarnya adalah tempat
yang aman. Sikap orang tua yang tenang dan penuh perhatian akan membentuk dasar
kepercayaan diri bayi di masa mendatang.
Mengenal Shaken Baby Syndrome dan
Pencegahannya
Bayi
sering menangis, dan kadang orang tua atau pengasuh tanpa sadar mengguncangnya
agar tangisan berhenti. Namun, hal ini bisa berisiko menyebabkan Shaken Baby
Syndrome (SBS), yang gejalanya antara lain kejang, muntah, kesulitan bernapas,
bahkan cedera otak.
Pencegahan
paling efektif adalah menghindari mengguncang bayi sama sekali. Jika merasa
panik, letakkan bayi di tempat tidur yang aman, tarik napas dalam, dan
tenangkan diri terlebih dahulu sebelum menggendong kembali.
Tips Praktis dari Dr. Bagus Budi
Santoso
Dr. Bagus
memberikan sejumlah tips sederhana yang dapat langsung diterapkan oleh orang
tua baru:
- Jangan ragu untuk meminta
bantuan pasangan, keluarga, atau teman dekat.
- Siapkan rutinitas harian,
meskipun sederhana, agar bayi merasa aman.
- Nikmati setiap proses belajar,
jangan perfeksionis. Kesalahan wajar terjadi dan bagian dari pengalaman.
- Konsultasikan segala keraguan
dengan dokter dan hindari mempercayai mitos seputar perawatan bayi.
Dengan
mengikuti tips ini, orang tua baru dapat menghadapi hari-hari awal merawat bayi
dengan lebih percaya diri dan tenang.
Menikmati Perjalanan Menjadi Orang Tua
Baru
Merawat
bayi baru lahir memang menantang, tetapi juga merupakan perjalanan yang penuh
keajaiban. Bayi tidak membutuhkan orang tua yang sempurna, melainkan orang tua
yang hadir dengan cinta, kesabaran, dan ketenangan.
Setiap
tangisan, setiap momen menyusui, dan setiap pelukan adalah langkah penting
dalam membangun ikatan emosional dan rasa aman pada bayi. Dengan pendekatan
yang tepat, orang tua baru dapat tumbuh menjadi pribadi yang lebih tenang,
percaya diri, dan siap menghadapi tantangan baru di dunia parenting.